Washington DC {javainfonews} Membangun bisnis resto dikota besar memang tak semudah yang kita bayangkan, butuk tips dan trik untuk bisa sukses. Apa saja tips sukses membangun bisnis
restoran di Amerika Serikat? Apa saja langkah-langkah praktisnya?
Jawaban atas pertanyaan tersebut dibahas dalam
bincang-bincang bertajuk “A-Z Langkah Praktis Membangun Bisnis Restoran”
di KBRI Washington, D.C, seperti disampaikan Sekretaris II Pensosbud
KBRI Washington .
Pengusaha sukses restoran dari diaspora Indonesia membagi tips dan
pengalaman dalam mengembangkan bisnis restoran hingga sukses. Mereka yang saling berbagi tidak lain adalah Yono Purnomo, seorang chef terkemuka di wilayah upstate New York
dan sekaligus pemilik restoran “Yono’s”, mewakili pengusaha restoran
fine dining Indonesia.
Daniel Kurniawan, menjadi salah satu
contoh sukses yang mewakili pengusaha pemegang franchise (restoran
Arby’s) sekaligus pendiri restoran sendiri “Gachi Sushi House”.
Sementara
itu, Made Yata, merupakan salah satu contoh sukses usaha bisnis fast
food dengan 4 buah restoran fast food yang dimilikinya yang disebut
Bistro 7 di Atlanta dan Charlotte.
“Saya ingin tiga pengusaha
restoran tersebut menginspirasi diaspora Indonesia lainnya untuk
membangun restoran Indonesia di AS,” ujar Dubes RI Dr. Dino Patti Djalal
dalam sambutan pembukanyanya.
Menurut
Dubes, impiannya sejak awal yang sampai saat ini belum tercapai adalah
melihat berkembangnya restoran Indonesia, termasuk fine dining, di
Amerika.
“Oleh karena itu, salah satu tujuan program ini adalah
untuk mendorong kewirausahaan diaspora Indonesia di AS, khususnya
keberanian untuk mencoba, mengambil risiko dan kemauan untuk berubah
menjadi lebih baik,” demikian Dubes.
Membangun bisnis restoran,
termasuk restoran Indonesia memang bukan langkah mudah. Riset, pemahaman
kondisi lokasi dan selera konsumen, menetapkan target, kreativitas, dan
tak kenal menyerah meskipun gagal, menjadi beberapa hal yang mengemuka
dalam bincang-bincang tersebut.
Lalu apa sajakah tips sukses mereka?
Bagi
Made Yata, yang telah berkali-kali jatuh bangun dalam menggeluti bisnis
restoran selama hampir 20 tahun, assessment terhadap kemampuan,
menetapkan target dan juga kemauan untuk mencari pengalaman dan
pelajaran dari bisnis yang dijalankan orang lain menjadi beberapa hal
penting yang perlu selalu diingat.
“Kalau anda gagal dan gagal
terus dalam mencoba, jangan menyerah untuk mencoba lagi sampai menemukan
hal yang benar-benar anda merasa pas dan puas. Jangan pernah takut
gagal. Yang penting juga, milikilah mimpi besar,” papar Made Yata.
Mimpi dan kemauan serta kegigihan juga menjadi tips penting yang disampaikan oleh Chef Yono.
“Sky
is the limit, jangan lupakan kreativitas, inovasi dan pahami apa yang
disukai oleh konsumen dan belajar dari kegagalan,” pesan Chef Yono yang
pernah tampil di berbagai program TV di Amerika, seperti Today’s show
dan juga Food Network. Restoran fine dining miliknya “Yono’s” menyajikan
makanan Indonesia dengan gaya ala makanan Perancis.
Daniel
Kurniawan memberikan tips khusus untuk mengawali bisnis baik melalui
program franchise maupun membangun restoran sendiri. Pahami kondisi
lingkungan bisnis, kenali kendala dan keuletan untuk mendalami
program-program bantuan pemerintah AS untuk kelompok minoritas yang
dapat dijadikan modal dasar membangun dan mengawali bisnis.
Restoran
franchise Arby’s yang dikelolanya pada tahun 2012 menjadi salah satu
restoran kategori non-traditional yang meraih pemasukan terbesar, yaitu
lebih dari US$ 2,5 juta per tahun.
Diskusi ini juga dihadiri
oleh National Director Minority Business Development Agency (MBDA) Davis
Hinson, yang memberikan paparan tentang program bantuan MBDA bagi
kelompok minoritas, termasuk diaspora Indonesia di AS.
MBDA
adalah salah satu program di bawah pemerintahan Presiden Obama untuk
mendorong kewirausahaan bagi golongan minoritas, termasuk memfasilitasi
mereka untuk memperoleh kontrak dan permodalan.
Lebih dari 50
diaspora Indonesia yang tinggal di Washington DC, Maryland dan Virginia
larut dan antusias mengikuti diskusi interaktif tersebut. Selain
diskusi, para peserta juga diajak untuk belajar memasak dan menyajikan
makanan Indonesia lamb rack with gulai sauce dan filet mignon dengan
rawon yang didemonstrasikan oleh Chef Yono.
Peserta menyatakan
program workshop dan diskusi seperti ini merupakan hal yang mereka
tunggu dan memberikan manfaat dalam memperluas wawasan sekaligus memicu
mereka untuk dapat mengembangkan bisnis.
Diakui, keberadaan
restoran Indonesia memang masih sangat sedikit di Amerika, apalagi jika
dibandingkan dengan restoran Thailand, Vietnam, Jepang dan China. Perlu
dorongan dan juga kemauan tinggi untuk mengejar ketertinggalan ini.
Diskusi
ini merupakan bagian dari kegiatan diaspora to diaspora --semacam
capacity building-- untuk mendorong semangat kewirausahaan konkret
diaspora Indonesia di AS.
Editor : Fai
Sumber : detiknews
Home »
acsesoris
,
Ekonomi
,
Life Style
,
Warta Bumi
» Tips Sukses Membangun Bisnis Resto di Amerika Serikat
Tips Sukses Membangun Bisnis Resto di Amerika Serikat
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website
Label:
acsesoris,
Ekonomi,
Life Style,
Warta Bumi
0 komentar:
Post a Comment